Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Greenhill Weol: " Enigma"

ENIGMA

Aku kehilanganmu

Di riuh koridor Mega Mal

Di dentam spiker Ha Ha

Di gemeretak bola Hi Q

Aku mencarimu

Aku kehilanganmu

Di rumit rak Hypermart

Di bentang sandang Remo

Di decap rasa Qua-Li

Aku mencarimu

Padahal aku pernah pegangi erat tanganmu

Ketika kau pertama kali melancong ke mari

Menelusuri lorong-lorong kota Touwulut ini

Saat itu kau takut-takut melangkah kaki

Padahal aku selalu lindungi tubuh rapuhmu

Menyimpan mata dari dunia:

Kau masih beselimutkan kabut!

Aku mencarimu

Padahal rasa-rasanya baru kemarin ini kita lalui

Sepiring sunset dan pisang goreng di tepian bulevard

Debu jalan dan panas siang menampar sadar

Trotoar dan ban mobil tak bisa bersekutu raga

Sementara seharusnya aku memelukmu dengan mantra

Tawaran se’ Wuri Muda:

Kau selamanya bertiraikan halimun!

Aku telah kehilangan mu...

Tapi dimana?

: Di dunia yang tidak mengalir dalam darah kita

0 komentar: