Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Naskah Teater Fredy Sr. Wowor : "½ dari 1"

Panggung lengang. Di tenga ruangan badiri dua orang yang berlaku sbagai PERAWAT I dan II. Dorang badiri rupa patong kong babale balakang pa panonton.

PASIEN I

(Bajalang ka tenga ruangan. Tangannya menggenggam brapa buah balon warna warni. Sambil meremas balon yang mengeluarkan bunyi-bunyian, dia manyanyi)

Balonku ada lima

Rupa-rupa warnanya

Merah,kuning,kelabu,

Merah muda dan hijau

PASIEN II

(Datang kage-kage dan kemudian dia memecahkan balon yang ada di tangan PASIEN I. Setelah itu, sambil mengambil posisi yang bersebrangan dengan PASIEN I, Ia mencibir dan mulai mengejek)

Manangis ! Ayo, nangis !!

Nangis !

Nangis !

PASIEN I

(Mulai mewek, tapi tiba-tiba ia nda jadi manangis)

PASIEN II

(Tidak bisa menerima kenyataan. Dia lantas naik darah)

Kiapa ngana nda jadi nangis ?!

Ayo, jawab !

Kiapa ngana nda jadi manangis tadi ?

PASIEN I

(Tersipu kebingungan)

Kiapa qta musti manangis ?

PASIEN II

(mengamuk dalam kepedihan)

Ngana musti manangis ! Ngana musti manangis ! Ngana musti manangis !

Musti manangis ! Musti manangis !

Manangis !

PERAWAT I dan PERAWAT II

(Terlompat kaget dari keterpakuannya dan dengan terburu mereka berusaha menahan amukan PASIEN II)

PASIEN III dan PASIEN IV

(Terburu datang begitu mendengar ada keributan. Masing-masing muncul dari arah yang berlawanan)

PASIEN I

(Menatap penuh iba)

PASIEN II

(Kian Memedihkan)

Qta nimau dikasihani !

Qta nimau dikasihani !

Qta nimau dikasihani !

PERAWAT I dan PERAWAT II

(Menyeret PASIEN II dengan sekuat tenaga keluar menjauhi PASIEN I)

PASIEN I

(Tidak sanggup menerima kenyataan ini. Dia kejang-kejang kemudian terkapar tiba-tiba ke atas lantai)

PASIEN III dan PASIEN IV

(berlari sambil berteriak-teriak tapi pas berpapasan, mereka ketakutan sendiri. Keduanya berbalik lantas masing-masing terburu ke arah yang saling berlawanan)

Gila

Gila

Gila

Gila

PASIEN I

(Tersadar dari ketidaksadarannya)

LaGi

PASIEN III dan PASIEN IV

(Melintas kembali dari arah masing-masing yang saling berlawanan. Mulut mereka menggumam dengan terbata-bata. Saling berbalasan. Dan kemudian terus menghilang)

PASIEN III

Gila

PASIEN IV

Gila

PASIEN III

Gila

PASIEN IV

Gila

PASIEN III

Gila

PASIEN IV

Gila

PERAWAT I dan PERAWAT II

(Muncul kembali terus membawa PASIEN I pergi, pause)

PASIEN V

(Melintas masuk, berhenti di tengah ruangan dan sambil berpaling ke penonton ia menjengek)

HeHe

PASIEN VI

(Muncul tiba-tiba dengan sebuah senjata mainan di tangannya. Ia menodong Pasien V)

Jang bagra

PASIEN V

(Kecut mengangkat tangannya)

PASIEN VI

(Tersenyum ganjil)

Roko dang

PERAWAT I & PERAWAT II

(Muncul dan membawa pergi Pasien V dan Pasien VI)

Waktu barmaeng so abis

Manjo !!!

14 September 2005

0 komentar: