Begitulah kenyataan hidup.. Kata orang ; hidup ini tak adil…Lalu, dimana keadilan itu sebenarnya..?
Penelusuran kasus kali ini, adalah mengenai seseorang yang jelek dan pembual,,cukup disebut ‘W’..atau dengan nama samaran melata wito…
Sebagai seorang lelaki perjaka ting-ting berumur 27 tahun, melata wito memiliki kehidupan yang tidak seperti kebanyakan laki-laki..Duduk manis seorang diri di depan televisi, menyaksikan berbagai tayangan infotaiment gosip dan berita panas selebritis Indonesia..Kadang kala, dia berkata ; ‘sungguh dunia tak adil’, ‘biarkanlah mereka, aku punya dunia sendiri’, ‘ahhkk,aku lebih ganteng dari dia’. Atau, menulis diary mengenai perasaan dan keinginan hati..
Tak ada aktivitas berarti dari seorang melata wito. Sampai satu saat, dia menyaksikan acara liputan selebritis segar Indonesia disebuah tv swasta nasional, dan merubah hidupnya berputar-putar seperti roda sapi.
Berikut adalah naskah singkat dari tim termbehek-mbehek, yang membantu melata wito merubah hidupnya dan menjadi seseorang yang berarti..
Naskah Percakapan
Tim Termbehek-mbehek : Pagi, bisakah kami menjumpai saudara melata wito, ibu ?
(Di depan rumah,berbicara dengan Ibu melata wito)
Ibu : Bisa, melata wito ada tamu…capat kaluarrrrrrrrrrrrrrr !!!!
melata Wito : Ohh..qta ada ba uni…suruh maso jo pa dorang,,!!!
Dengan berbagai peralatan peliputan di bawah pengkordiniran Dean Kartolo sang sutradara sekaligus pembimbing cinta sejati bagi seluruh umat manusia yang ada diseluruh dunia, memasuki rumah dengan begitu tegang…
Tim Termbehek-mbehek : Pagi sudara, salam cinta..dengan ini kami proklamirkan
anda sebagai salah satu korban kenyataan dari hidup yang
tak adil..kami ingin menyelamatkan anda, izinkan kami
untuk bisa melakukannya…???
(dengan gaya membungkuk sang dean kartolo, meminta!! )
melata Wito : Saya tidak tertarik,,!!!
Tim Termbehek-mbehek : Setiap hal ada manfaatnya, setiap manfaat membawa hidup
menjadi lebih baik,..Tolong jangan keraskan hati
anda,,ayo, mari bergandengan tangan menuju perubahan
yang lebih baik,,“Teruskanlah, lebih cepat lebih baik,
menuju melata Wito baru”
melata Wito : TIDAK TERTARIK !!!
(berteriak marah, mengepalkan tanganya ke arah Dean Kartolo)
Tim Termbehek-mbehek : Baiklah kalau begitu,,kami tidak akan memaksa, tapi ingat
DENGAN MENGIKUTI PROGRAM ACARA KAMI, ANDA AKAN MENJADI
LEBIH MANUSIAWI DAN TAMPAK SEPERTI BINTANG PUJAAN ANDA
“COy Tampan”
melata Wito : Ohhh,,benarkah itu…aku akan seperti dia….????????
Tim Termbehek-mbehek : Yap…Anda akan seperti dia…
Naskah Adegan
Hari itu juga, sang melata Wito berkata ‘ya’ untuk menjadi peserta yang akan dirubah hidupnya oleh Termbehek-Mbehek.
Hari I : Curhat,,.berkenalan lebih jauh dan saling sharing masalah
Hari 2 : Setelah mengetahui masalah sang melata Wito, para kru langsung menuju
kediaman sang actor COy tampan, untuk membongkar rahasia ketampanannya.
Hari 3 : Setelah melalui hari yang sulit, seperti : dikejar anjing kampung gila,
ditabrak ojek serta melata Wito ditangkap satpam yang berjaga dikediaman
rumah sang aktor, karena tak tahan lagi untuk menyapa sang aktor tampan
saat menuju mobil pribadinya. Satu persatu rahasia sang aktor mulai
terungkap,..
Hari 4 : Dengan hasil intelenjensi 007, Tim Termbehek-mbehek mendapati rahasia
ketampanan actor COy tampan, seperti berikut :
a.Mandi 3 kali sehari
b.Berolahraga yang cukup
c.Beristirahat yang cukup
d.Makan teratur
e.Memakai shampo dan sabun serta menggosok gigi saat mandi
f.Memakai bedak, deodorant, minyak wangi, krim perawat wajah dan tubuh.
Hari 5 : Setelah berhasil membongkar rahasia ketampanan COy tampan, maka sang
melata Wito langsung dipermak sedemikian rupa dengan tambahan alat
pertukangan (selain alat kosmetika dan perawatan tubuh) seperti : Obeng
untuk mengguliti jerawat-jerawat dimuka, Tang untuk mempertinggi hidung,
Gergaji, untuk memotong bagian bibir yang dower, plus Kertas pasir untuk
menghaluskan muka.
Hari 8 : Sebuah perubahan terjadi.. sang melata Wito berubah menjelma menjadi
lelaki tampan..sebuah ketidakadilan yang dibayar dalam waktu hampir satu
minggu oleh Tim Termbehek-mbehek, di bawah sutradara Dean Kartolo.
Walhasil, sang melata Wito menjadi orang yang tak betah di rumah, slalu
saja punya alasan untuk keluar demi adu tampang..Bahkan, demi
penghargaannya kepada Tim Termbehek-mbehek, dia memberikan award, yang
merupakan penghargaan pertama untuk acara realita show di Indonesia.
(Kunjungi Blog Penulis cerita ini di: http://tulisansikecil.blogspot.com/ )
Tabea Waya e Karapi!
Sastra for Minahasa Masa Depan!
Mengapa sastra (baca: tulisan)?
Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?
Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".
Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?
Mengapa sastra (baca: tulisan)?
Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?
Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".
Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?
Tulisan Paling Baru
ini tong pe posting terbaru.
Cerpen Christy 'Coy' Sondey: "Realita yang sebenarnya,…" Termbehek-Mbehek, Naskah Asli Lho !!"!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar