Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Charlie Samola: "INTROSPEKSI MOMAKE ORANG SULUT"

Ada yang bilang “Babi !”

Lantaran Babi sadap kalu so jadi Babi Putar



Ada yang bilang “Anjing !’

Lantaran Anjing sadap kalu so beking jadi RW



Ada yang bilang “Cuki !”

Lantaran samua orang suka Baku Cuki



Ada yang bilang “Pendo !”

Lantaran Parampuang biasa suka terima Pendo



Ada yang bilang “Lubang Puki !”

Lantaran Laki-laki suka skali bage tu Lubang Puki



Kalu ada yang bilang “Cuki Mai !”,”Kuda Cuki !”deng “Pemai !”

Lantaran apa kang ? mo kase alasan apa ?

0 komentar: