Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Altje Wantania: "BUKAN TENTANG AMARAH".

Bila aku mati nanti
tak akan ada berita duka
dan tak akan ada perkabungan
karena itu justru hari bahagia

jangan mengira
angin akan membawakan kabar untukmu
karena justru
akulah yang akan menyampaikan langsung padamu

semoga jantungmu cukup kuat menerima kejutan
dan jangan pernah berpikir bahwa kematianku akan membuatmu lolos dari tamparanku

kematian akan membuatku lebih kuat
karena aku telah kembali menyatu dengan penciptaku
aku bisa ada
dimana saja
kapan saja

aku harap
bila saat itu tiba
engkau punya nyali
untuk menatap mataku
tanpa sembunyi-sembunyi lagi
dan menatap wajah sang maut
tanpa perlu basabasi lagi

tapi ingat
aku tak bisa memberikan jaminan
gerbang mana yang akan dibuka untuk seekor ular seperti kamu

ya,
bila aku mati
tak akan ada perkabungan
karangan-karangan bunga akan dikirim para sahabat
sebagai tanda turut berbahagia.


_Tdo,19 Des 2009

0 komentar: