Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Ivan Frans: "Balibo".

Saat itu.....,
anak kecil pun menangis
tetes air mata kandas
di bahu sang bunda

saat itu.....,
semuapun menangis
takut bila esok
fajar tak lagi tiba

saat itu.....,
harapan seakan punah
ketika kau tak kuasa
menahan semua derita

saat itu.....,
air mata tumpah
bersama tetesan darah
sementara kau tertawa

hak asasi seakan dilupa
menjelma jadi hakmu semata
disaat mereka tak bersenjata
berhadap butiran peluru menerpa

kabar kini benar tak nyata
sembunyi dibalik dusta
mungkin takut dapat cela
tapi ini benar nyata

kemanusiaan yang adil dan beradap
kini jadi simbol yang menempel
di dada sang GARUDA

merah putih yang kau bawa
harusnya kau ganti hitam dan hitam
karna memang seharusnya demikian.

saat itu.....,
kau tak kubanggakan lagi.

0 komentar: