Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Denni Pinontoan: "Republik Sakit".

Cendana mungkin belum mati
Gurita Cikeas menggulung keadilan
Century menjadi situs matinya nurani
Republik ini sedang sakit sekarat

Kabar kabur membikin pusing
Penjara atau istana tipis jaraknya
Penyakit kekuasaan semakin akut
Republik ini sedang menjemput ajal?

Rakyat lapar hampir habis harapan
Terbius oleh dongeng kesejahteraan
Keadilan menjadi mitos sakral
Republik ini semakin gersang

Sudah beginikah republik kita?
Tak perlu ditanya, kita adalah korban
Maka gugat mereka karena kita berhak
Republik ini bukan kuburan kita!

Kita tak boleh mati karena hanya diam
Sebab Sang Khalik tak mau kita begitu
Mati karena menggugat lebih mulia
Daripada umur panjang karena dosa

Bukit Inspirasi, 8 Januari 2010

0 komentar: