Tabea Waya e Karapi!

Sastra for Minahasa Masa Depan!

Mengapa sastra (baca: tulisan)?

Sebab tulisan adalah bentuk kasat mata dari bahasa yang adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasa atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.


Kemudian: Mengapa pake Bahasa Manado? No kong kyapa dang?

Karena tak ada lagi bahasa lain yang menjadi 'lingua franca" di se-enteru Minahasa hari ini selain bahasa yang dulunya torang kenal juga sebagai "Melayu Manado".

Yang terutama adalah bahwa lewat sastra kita dapat kembali menjabarkan “Kebudayaan Minahasa” hari ini. Dengan menulis kita dapat kembali meluruskan benang kusut sejarah Bangsa Minahasa. Lalu, lewat tulisan, kita menggapai keabadian, io toh?



Tulisan Paling Baru

ini tong pe posting terbaru.

Puisi Denni Pinontoan: "Tuhan dalam Syair Bebas".

Tuhan
Mungkin tak tidur seharian
ketika memikirkan kita
yang seenaknya menjual namanya

Tuhan
Mungkin sangat marah
ketika melihat kita
menaruh namanya di ujung bedil

Tuhan
Mungkin menyesal
menciptakan kita
yang memenjara dia dalam dogma agama

Tuhan
Mungkin tidak senang
ketika kita menyembah Dia
dalam kemarahan terhadap yang lain

Tuhan
Tak perlu sibuk dicari
dalam ritual
dalam khotbah
dalam kesakralan palsu
dalam agama
sebab Tuhan bukan disana
Dia, kata para resi dan sufi,
ada di sini, di relung hati kita
sehingga surga mestinya juga bukan di sana

Tuhan
Mungkin juga tertawa
membaca syair ini
yang mencoba memahami Dia dalam kata
Tapi Tuhan, mohon ampun kalau aku keliru…


Bukit Inspirasi, 8 Januaria 2010

0 komentar: